5 Momen Tak Terlupakan di Piala Eropa
Sepakbola adalah pertandingan tim, 11 pemain lawan 11 pemain. Akan
tetapi, dalam beberapa momen, ada satu sosok yang menjadi pembeda dalam
sebuah pertandingan.
Berikut adalah lima momen yang tak terlupakan dalam sejarah Piala Eropa, seperti dikutip dari ESPNStar:
Penalti Cungkil ala Panenka
Syahdan,
Cekoslowakia bertemu Jerman Barat di final Piala Eropa 1976. Setelah
menggelar pertandingan selama 120 menit karena skor di babak normal
tetap berkesudahan 2-2, babak adu penalti pun dilakukan.
Semua
algojo sukses melakukan tugas sampai penendang keempat Jerman Barat,
Ulli Hoenes, gagal. Bola sepakannya terbang jauh ke atas mistar. Skor
3-3, Cekoslovakia di atas angin.
Beban berat berada di Antonin
Panenka, algojo nomor empat Cekoslovakia. Ia mengambil jarak cukup jauh,
berlari kencang, dan menendang bola dengan cara tak terduga: mencungkil
bola dengan tenang. Seep Maier, salah satu kiper terbaik dunia saat
itu, bergerak ke kiri, sementara bola cungkilan Panenka meluncur mulus
ke tengah.
Cekoslovakia pun menjadi juara Piala Eropa untuk kali
pertama. Dunia terperangah. Gaya Panenka dalam mengesekusi penalti
kemudian menjadi avant garde dalam sepakbola. Beberapa media menyebut
tendangan penalti tersebut seperti "puisi". Para maestro sepakbola
seperti Francesco Totti dan Zinedine Zidane juga pernah turut
melakukannya.
Keberuntungan Italia
Di
final Piala Eropa 1968, sejarah mencatat dua kejadian menarik. Pertama,
pemenang babak semifinal antara Italia dan Uni Soviet harus ditentukan
oleh koin. Kedua, pertandingan final antara Italia melawan Yugoslavia
diulang setelah selama 120 menit mereka hanya bermain seri 1-1.
Italia
saat itu dilatih oleh Pelatih Ferruccio Valcareggi dengan skuad yang
diseraki banyak pemain legendaris seperti Dino Zoff, Giacinto Facchetti,
Tarciso Burgnich, Sandro Mazzola, dan top skorer Italia sepanjang masa,
Giani "Gigi" Riva.
Banyak pengamat menilai Italia menjadi juara
murni hanya karena faktor keberuntungan. Di babak semifinal, ketika skor
tetap berakhir seri 1-1 setelah melalui babak perpanjangan, pemenang
ditentukan oleh adu koin, karena saat itu belum dikenal adu penalti.
Di
babak final Italia menghadapi Yugoslavia. Keberuntungan kedua kembali
menghampiri Italia. Skor yang berakhir seri 2-2 setelah melewati
pertandingan selama 120 menit, membuat pertandingan harus diulang.
Setelah istirahat dua hari, pertandingan ulang digelar di Stadion
Olimpico pada 10 Juni. Italia berhasil mengungguli Yugoslavia dengan
skor 2-0.
Golden Goal yang Mendebarkan
De
Kuip Stadion, Belanda, Piala Eropa tahun 2000. Markas klub Feyenoord
itu menjadi saksi perhelatan babak final Prancis bertemu Italia. Prancis
yang saat itu diunggulkan karena baru berhasil menjadi juara Piala
Dunia dua tahun sebelumnya, menunjukkan kelasnya. Italia berhasil
dikalahkan dengan skor 2-1 lewat babak golden goal yang dramatis.
Marco
Delvecchio membuat Italia unggul sepuluh menit tak lama setelah babak
kedua dimulai. Skor bertahan hingga babak injury time menuju
penghabisan. Sylvain Wiltord yang berhasil menerabas barisan pertahanan
Italia dari sisi kanan sukses menceploskan bola ke gawang Fransesco
Toldo.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan ke babak tambahan,
dengan sistem golden goal yang saat itu masih berlaku. Tak butuh waktu
lama bagi Prancis untuk memastikan keunggulan. Semua bermula ketika
Robert Pires sukses menggiring bola dari sisi kir, mengirim umpan ke
David Trezeguet yang berada di kotak penalti. Dengan sepakan voli kaki
kiri, Trezeguet berhasil mengoyak gawang Italia
Peancis 2, Italia 1. Piala Eropa terbang ke tanah Napoleon Bonaparte.
Kemenangan Denmark yang Bombastis
Tim
Nasional Denmark tahun 1992 adalah salah satu kejutan dalam sejarah
sepakbola. Bermaterikan pemain yang tidak mentereng, mereka sukses
meraih Piala Eropa untuk kali pertama.
Jatah tiket Denmark untuk
mengikuti Piala Eropa tahun 1992 sejatinya adalah "pemberian" Yugoslavia
yang tengah mengalami konflik etnis dan akhirnya didiskualifikasi.
Dengan motivasi ekstra karena tertimpa durian runtuh seperti itu,
Denmark menjadikan tiap pertandingan di Piala Eropa 1992 layaknya final.
Mereka berhasil lolos ke babak sistem gugur dari grup maut yang dihuni
Inggris, Prancis dan Swedia. Mereka pun sukses meluluhlantakkan juara
bertahan Belanda di babak semifinal lewat adu penalti.
Di final
mereka bertemu Jerman. Dua gol dari John Jensen dan Kim Vilfort seakan
menjadi tamparan keras bagi sebagian besar pengamat yang mengatakan
Denmark hanyalah tim kacangan. Dalam pertandingan ini pula, dunia
kemudian mulai mengenal nama-nama pesepakbola legendaris seperti Brian
Laudrup dan Peter Schmeichel.
Kutukan Adu Penalti Untuk Inggris
Inggris
sering dianggap sebagai kiblat sepakbola, meski jika ditilik dari
raihan piala yang mereka dapat, Inggris seperti jauh panggang dari api.
Sejarah mencatat, hanya trofi Piala Dunia tahun 1966 yang pernah
berhasil mereka rengkuh. Di ajang Piala Eropa mereka hanya berhasil
menduduki singgasana ketiga tahun 1968 dan semifinal pada tahun 1996.
Di
Piala Eropa 1996 Inggris adalah tuan rumah. Dengan bintang sekaliber
Paul Gascoine yang memiliki cap sebagai anak bandel, ditambah dengan
duet maut Alan Shearer dan Teddy Sheringham, plus dukungan fanatik dari
ribuan hooligans, Inggris seperti sudah juara di atas angin.
Tetapi
sejarah berkata lain. Inggris yang sukses menyingkirkan Spanyol di
babak perempat final lewat drama adu penalti, harus tersungkur di
semifinal dengan cara yang sama saat menghadapi Jerman. Andreas Moller
yang menjadi algojo Jerman terakhir sukses menceploskan bola. Skor 6-5
untuk keunggulan Der Panzer, yang kemudian menjadi juara turnamen.
Pertandingan
Inggris-Jerman itu juga merupakan partai ulangan setelah keduanya
bertemu di babak semifinal Piala Dunia 1990. Kala itu, Stuart Pearce
yang harus menjadi pesakitan karena bola sepakannya berhasil digagalkan
Bodo Ilgner. Sementara di Piala Eropa 1996, Gareth Southgate yang
menjadi pecundang.
Inggris seperti dikutuk saat menjalani drama adu penalti.
(dtc/a2s) Sumber: detiksport
Home »
5 Momen Tak Terlupakan di Piala Eropa
» 5 Momen Tak Terlupakan di Piala Eropa
Posting Komentar
BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia
Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.
Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)