Iniesta: Kami Bukan Mesin
Gdansk - Spanyol memang behasil memenangi laga melawan Kroasia dan lolos
ke perempatfinal. Namun Andres Iniesta dkk. sempat kesulitan membongkar
pertahanan Kroasia yang rapat.
Menghadapi Kroasia di laga terakhir Grup C di PGE Arena, Selasa (19/6/2012) dinihari WIB, Spanyol tampil dominan dengan pemguasaan bola sebesar 72 persen berbanding 23 persen.
Dominasi serangan Spanyol juga terlihat dari jumlah tembakan yang dilepaskan. Soccernet mencatat Spanyol melakukan 15 kali tembakan dengan delapan kali mengarah sasaran. Sedangkan Kroasia hanya tujuh kali menembak dan tiga di antaranya on target.
Meski demikian, serangan La Furia Roja banyak yang patah karena rapatnya pertahanan Kroasia yang digalang oleh Vedran Corluka cs. Spanyol juga tak jarang direpotkan oleh serangan balik Kroasia yang cukup berbahaya.
Kebuntuan Spanyol akhirnya baru pecah di menit ke-88 lewat Jesus Navas. Cesc Fabregas mengirim umpan pada Iniesta yang lolos dari jebakan offside dan kemudian diteruskan oleh Navas untuk menjebol gawang Kroasia.
"Kami kesulitan karena ini berat, laga yang sulit. Ini adalah salah satu laga di mana Anda makin dengan dengan mencetak gol tapi Anda tidak berhasil," ujar Iniesta di situs resmi UEFA.
"Kami berjuang sampai akhir dan mendapat kemenangan. Kami terkuras, kami bukan mesin."
"Kami mengalami momen di mana kami melawannya. Kroasia meyulitkan kami dan menunjukkan bahwa mereka tim besar," tutupnya.
(dtc/rin) Sumber: detiksport
Menghadapi Kroasia di laga terakhir Grup C di PGE Arena, Selasa (19/6/2012) dinihari WIB, Spanyol tampil dominan dengan pemguasaan bola sebesar 72 persen berbanding 23 persen.
Dominasi serangan Spanyol juga terlihat dari jumlah tembakan yang dilepaskan. Soccernet mencatat Spanyol melakukan 15 kali tembakan dengan delapan kali mengarah sasaran. Sedangkan Kroasia hanya tujuh kali menembak dan tiga di antaranya on target.
Meski demikian, serangan La Furia Roja banyak yang patah karena rapatnya pertahanan Kroasia yang digalang oleh Vedran Corluka cs. Spanyol juga tak jarang direpotkan oleh serangan balik Kroasia yang cukup berbahaya.
Kebuntuan Spanyol akhirnya baru pecah di menit ke-88 lewat Jesus Navas. Cesc Fabregas mengirim umpan pada Iniesta yang lolos dari jebakan offside dan kemudian diteruskan oleh Navas untuk menjebol gawang Kroasia.
"Kami kesulitan karena ini berat, laga yang sulit. Ini adalah salah satu laga di mana Anda makin dengan dengan mencetak gol tapi Anda tidak berhasil," ujar Iniesta di situs resmi UEFA.
"Kami berjuang sampai akhir dan mendapat kemenangan. Kami terkuras, kami bukan mesin."
"Kami mengalami momen di mana kami melawannya. Kroasia meyulitkan kami dan menunjukkan bahwa mereka tim besar," tutupnya.
(dtc/rin) Sumber: detiksport
+ komentar + 1 komentar
benar sekali pemain bukanlah mesin yang bisa dimainkan kapan saja tetapi pemain adalah manusia biasa yang butuh istirahat
Posting Komentar
BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia
Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.
Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)