Soal Isu Rasisme, Ferdinand-Kompany Kritik UEFA
Manchester - Rio Ferdinand dan Vincent Kompany
melontarkan kritik kepada UEFA. Mereka menganggap denda untuk Nicklas
Bendtner terkait kasus celana dalamnya terlalu besar dibanding kasus
rasis di Piala Eropa 2012.
Bendtner dijatuhi denda 100.000 euro (sekitar Rp 1,1 milyar) dan skors satu pertandingan. Sang striker dianggap bersalah mempertontonkan tulisan "Paddy Power" -- nama sebuah rumah judi -- di celana dalamnya saat merayakan gol ke gawang Portugal.
Sanksi lain yang dijatuhkan UEFA di fase grup lalu adalah ke pada Federasi Sepakbola Kroasia. Akibat suporternya terbukti bersalah melakukan aksi rasisme terhadap Mario Balotelli, otoritas sepakbola Eropa itu menjatuhkan denda 'hanya' 80.000 euro (sekitar Rp 952 juta).
Inilah yang kemudian mengundang protes dari Rio Ferdinand. Dengan sanksi terkait isu rasisme justru lebih kecil dari 'aksi pamer celanda dalam', bek Manchester United itu menganggap UEFA tak serius memberantas isu rasisme.
"Apakah kalian serius, UEFA? Denda 80.000 euro untuk Bendtner. Bahkan jika semua kasus rasisme (di Piala Eropa 2012--red) digabungkan (jumlah dendanya) tidak sampai sebesar itu," seru Ferdinand melalui akun Twitter-nya, @rioferdy5.
"UEFA tidak serius. Michel Platini adalah pemain hebat di masanya, tetapi ia dan komplotannya melibatkan diri mereka dalam omong kosong seperti ini."
Vincent Kompany menyerukan kritik senada dengan bek Manchester United tersebut.
"Denda untuk tindakan rasis 64,561 (euro). Denda untuk tindakan komersial 80.000 (euro) plus skorsing satu pertandingan. UEFA tampaknya perlu mengevaluasi skala prioritas mereka. Bagaimana menurut Anda?" ujar Kompany seperti tertera di akun Twitter-nya, @VincentKompany
"Apakah jika anda yang menjadi sponsor, apakah kalian (EUFA--red) akan menilai rasisme lebih berbahaya ketimbang kerugian yang disebabkan iklan komersial," tambah Kompany.
(dtc/din) Sumber: detiksport
Bendtner dijatuhi denda 100.000 euro (sekitar Rp 1,1 milyar) dan skors satu pertandingan. Sang striker dianggap bersalah mempertontonkan tulisan "Paddy Power" -- nama sebuah rumah judi -- di celana dalamnya saat merayakan gol ke gawang Portugal.
Sanksi lain yang dijatuhkan UEFA di fase grup lalu adalah ke pada Federasi Sepakbola Kroasia. Akibat suporternya terbukti bersalah melakukan aksi rasisme terhadap Mario Balotelli, otoritas sepakbola Eropa itu menjatuhkan denda 'hanya' 80.000 euro (sekitar Rp 952 juta).
Inilah yang kemudian mengundang protes dari Rio Ferdinand. Dengan sanksi terkait isu rasisme justru lebih kecil dari 'aksi pamer celanda dalam', bek Manchester United itu menganggap UEFA tak serius memberantas isu rasisme.
"Apakah kalian serius, UEFA? Denda 80.000 euro untuk Bendtner. Bahkan jika semua kasus rasisme (di Piala Eropa 2012--red) digabungkan (jumlah dendanya) tidak sampai sebesar itu," seru Ferdinand melalui akun Twitter-nya, @rioferdy5.
"UEFA tidak serius. Michel Platini adalah pemain hebat di masanya, tetapi ia dan komplotannya melibatkan diri mereka dalam omong kosong seperti ini."
Vincent Kompany menyerukan kritik senada dengan bek Manchester United tersebut.
"Denda untuk tindakan rasis 64,561 (euro). Denda untuk tindakan komersial 80.000 (euro) plus skorsing satu pertandingan. UEFA tampaknya perlu mengevaluasi skala prioritas mereka. Bagaimana menurut Anda?" ujar Kompany seperti tertera di akun Twitter-nya, @VincentKompany
"Apakah jika anda yang menjadi sponsor, apakah kalian (EUFA--red) akan menilai rasisme lebih berbahaya ketimbang kerugian yang disebabkan iklan komersial," tambah Kompany.
(dtc/din) Sumber: detiksport
Posting Komentar
BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia
Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.
Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)