Headlines News :
Home » » Twitter & Piala Eropa 2012: Jangan Berkicau Sembarangan

Twitter & Piala Eropa 2012: Jangan Berkicau Sembarangan

Written By Ardiyansyah on 6 Juni 2012 | 11.04.00

Twitter & Piala Eropa 2012: Jangan Berkicau Sembarangan

Beritasepakboladunia88.blogspot.com Jakarta - Dunia saat ini bak tengah dilanda demam situs mikroblogging Twitter. Musim panas ini, demam sepakbola juga akan melanda. Lalu bagaimana ketika keduanya bersinggungan?

Sejak diluncurkan tahun 2006 lalu Twitter terus berkembang pesat dan kini sudah menjelma menjadi sebuah fenomena tersendiri. Sampai tahun 2012, Twitter disebut sudah memiliki sekitar 140 juta pengguna aktif dengan 340 juta kicauan per hari.

Di antara pengguna-pengguna aktif yang rajin nge-tweet itu adalah para pesepakbola dunia. Isi kicauannya juga tidak sembarangan karena bahkan bisa menjadi sumber berita besar, semisal pengakuan Eden Hazard yang akan bergabung dengan "klub juara Liga Champions" sebelum ia resmi direkrut Chelsea.

Akan tetapi, bak pedang dua sisi, penggunaan Twitter oleh para pesepakbola terkadang juga menuai kontroversi. Ryan Babel, semasa membela Liverpool, pernah dihukum karena memuat gambar wajah wasit Howard Webb berseragam Manchester United. Wayne Rooney, penyerang MU, juga pernah bersitegang dengan suporter di Twitter. Joey Barton, ketika membela Newcastle United, pun pernah dihukum klubnya sendiri usai mengkritik Newcastle.

Di Piala Eropa 2012, Twitter pun sudah memunculkan kontroversi. Sebagian timnas jelas-jelas melarang pemainnya nge-tweet, lainnya memberi toleransi sampai batas tertentu, sedangkan sisanya dengan tegas melarang.

Tim Jerman, misalnya, berusaha bersikap sedikit lunak mengenai Twitter. Pelatih Joachim Loew, dalam wawancara kepada Die Zeit, mengindasikan bahwa dirinya sudah memberikan batasan kepada timnya dalam penggunaan situs-situs sosial media.

"Apa yang terjadi di ruang ganti, apa yang kami bicarakan sebagai tim, (mengenai) taktik, cedera, dan lainnya, adalah hal tabu, sebagaimana kehidupan pribadi rekan setim atau tim pelatih," kata Loew.

Kelonggaran serupa tampaknya diberlakukan di timnas Prancis, seperti diungkapkan oleh salah satu punggawanya, Florent Malouda.

"Tak ada yang meminta kami untuk tidak (nge-tweet), cuma agar berhati-hati supaya apa yang kami katakan tidak berpengaruh ke rekan setim atau tim Prancis. Ini lebih kepada tangung jawab ketimbang menahan diri."

"Itu (Twitter) bukan hal baru. Aku memiliki akun juga dan aku jarang bicara soal sepakbola di situ. Anda bisa membicarakan diri sendiri tapi Anda mesti berhati-hati agar tidak mengusik kehidupan pribadi siapapun. Tapi itu tidak dilarang," paparnya di AFP.

Sementara itu juara bertahan Spanyol sempat memberlakukan larangan Twitter untuk para pemainnya, kendatipun larangan itu ironisnya terungkap lewat kicauan-kicauan dari pemainnya sendiri seperti Gerard Pique dan Victor Valdes, pada akhir pekan lalu.

Larangan itu pada prosesnya berumur pendek karena pada awal pekan ini tweet lain bermunculan dari para punggawa 'Tim Matador'. "Kabar baik! Kami akhirnya diperbolehkan menggunakan jejaring sosial. Kita akan tetap bisa berhubungan sepanjang Euro!" kicau Cesc Fabregas.

Akan tetapi, Nicklas Bendtner dan Christian Eriksen yang dikenal sebagai pecandu Twitter tidak bisa bersuka-ria seperti Fabregas cs. Pasalnya, timnas Denmark besutan Morten Olsen sudah menjatuhkan larangan tegas perihal Twitter dan jejaring sosial.

"Ada sedemikian banyak komunikasi selama Piala Eropa sehingga kami ingin membatasinya kepada pertemuan dengan media saja," ujar juru bicara timnas Denmark Lars Berendt.

Lantas bagaimana sikap UEFA sendiri? Melalui Direktur Komunikasi UEFA Alexandre Fourtoy, dijelaskan bahwa federasi sepakbola Eropa itu menyerahkan kebijakan kepada masing-masing timnas. Secara umum, UEFA juga memiliki batasan-batasan tegas yang tak bisa dilanggar dan memiliki konsekuensi berat terhadap pelanggarnya, mengenai penggunaan jejaring sosial.

"Setiap tim punya aturan sendiri. Jika seorang pemain menghina wasit di Twitter, itu akan dianggap seperti terjadi dalam konperensi pers dan bisa membuatnya terkena sanksi. Jejaring sosial bukan hal baru dan UEFA pun ada di dalamnya. Kami memiliki sistem untuk memonitor apa yang terjadi tapi kami jarang mendapat masalah."

"Tetapi pemain atau jurnalis, misalnya, yang memfilmkan penggalan-penggalan pertandingan di telepon selularnya lalu mengunggahnya ke Facebook atau Twitter akan melanggar hak siar kami dan itu bisa membuatnya kehilangan akreditasinya," tegas Fourtoy.
(dtc/krs) Sumber: detiksport 
Share this post :

Posting Komentar

BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia

Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.

Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)

 
Support : Ardiyansyah Blog | Artikel Menarik Unik | Seribu Data| Sewa Gedung Pernikahan |
Copyright © 2011. Berita, Prediksi, Video Bola - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger