Yang Terbaik dari El Ilusionista
Kiev - Bukan Xavi Hernandez, bukan pula Cesc Fabregas, atau pemain lain.
Pemain terbaik pada laga final tadi malam adalah pembuat magis lainnya,
sang pembuat ilusi; Andres Iniesta.
El Ilusionista, demikian Iniesta dijuluki. Ia mendapatkannya
lantaran kemampuannya bermain di banyak posisi, seperti menciptakan
"ilusi" di lapangan. Apa yang dilakukannya mirip tandem sehatinya di
lini tengah, Xavi Hernandez. Jika Iniesta adalah si pembuat ilusi, maka
Xavi adalah penarik benang-benang halus yang tidak terlihat; sang puppet
master; sang pengatur.
Mantan pelatihnya di Barcelona, Frank
Rijkaard, menyaksikan sendiri kebisaannya itu. Ia memainkan Iniesta
sebagai pemain sayap, gelandang tengah, di belakang striker, dan
lainnya. Semuanya selalu berakhir dengan kepuasan untuk Rijkaard.
Iniesta sukses menciptakan ilusi mengenai di mana sebenarnya posisi
aslinya. Apa yang ia lakukan mirip-mirip dengan pemain serba-bisa dari
Barca lainnya, Ivan De La Pena, yang talentanya dengan suka hati dipuji
mendiang Bobby Robson.
Selain kepintarannya bermain di banyak
posisi, Iniesta juga kerap dikenal dengan kemampuannya menggiring bola.
Untuk yang satu ini, ia bahkan dinilai lebih baik dari Xavi. Iniesta
kerap melakukan tusukan ke dalam kotak penalti dengan membawa bola di
kakinya. Sebuah hal yang relatif jarang dilakukan oleh Xavi.
Tapi,
ini bukan soal Xavi. Ini soal Iniesta. Sejak awal perhelatan Piala
Eropa, dan orang-orang memperhatikan permainannya, Iniesta langsung
digadang-gadang menjadi calon pemain terbaik dari turnamen tersebut.
Iniesta adalah salah satu gelandang yang tampil impresif, seperti halnya
juga Xavi, dan Andrea Pirlo di kubu Italia.
Tapi, Pirlo gagal
bersinar di final. Ia mati oleh pressing ketat yang--tanpa
diduga--kebanyakan dilakukan oleh Xavi. Sedangkan Iniesta membentuk trio
di depan bersama Fabregas dan David Silva. Hasil akhir: Italia sulit
untuk berkutik. Cedera Thiago Motta di babak kedua kemudian menambah
parah dan akhirnya Spanyol menang empat gol tanpa balas.
Iniesta
melepaskan 78 operan dalam pertandingan puncak itu. Dari total jumlah
tersebut, 57 di antaranya sukses, dan satu di antaranya menjadi awal
dari kemenangan Spanyol. Umpan terobosannya diterima Fabregas, sebelum
nama yang disebut terakhir ini mengirim umpan yang menjadi assist atas
gol dari Silva.
"Kami berada di sini tidak untuk mengatakan
sepakbola kami lebih baik dari sepakbola orang lain. Tapi, hari ini kami
menunjukkan bahwa kami berada di level tertinggi dan bermain jujur
dengan gaya kami sendiri. Itu unik, itu seperti sihir; sesuatu yang tak
bisa diulang lagi," ujar Iniesta.
Unik dan magis, sesuatu yang
sebenarnya berhasil diciptakan oleh dirinya juga. Kini, apa yang ia
ingin-inginkan telah tercapai: mengangkat trofi bersama rekan-rekan
lainnya. Sebuah hal yang menurutnya lebih berharga ketimbang menjadi
pemain terbaik turnamen.
(dtc/roz) Sumber: detiksport
Home »
Yang Terbaik dari El Ilusionista
» Yang Terbaik dari El Ilusionista
Posting Komentar
BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia
Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.
Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)