Liga Inggris Pekan Ini - Menyoal Pertahanan MU dan Arsenal

Liga Inggris Pekan Ini - Menyoal Pertahanan MU dan Arsenal

Jakarta - Akhir pekan lalu, Gary Neville membuat komentar menarik terkait cara mantan timnya, Manchester United, bertahan. Selain itu, ia juga menyebutkan beberapa kelemahan dalam cara bertahan Arsenal.

Bagaimana cara 'Setan Merah' bertahan memang menarik untuk dibahas. Bukan karena mereka tengah bagus. Namun, justru sebaliknya, mereka tengah buruk. Laga melawan Tottenham Hotspur akhir pekan lalu membuktikan hal itu dan Sir Alex Ferguson sendiri mengakuinya.

Sebagai catatan, dari sembilan laga kompetitif yang sudah dilakoni musim ini, MU baru mendapatkan dua clean sheet. Satu dalam laga melawan Wigan Athletic di Premier League, sementara yang lainnya kala menghadapi Galatasaray di Liga Champions.

Catatan lainnya, dari enam laga di Premier League, MU selalu tertinggal lebih dulu di lima pertandingan. Hasilnya, mereka sukses membalikkan keadaan dan menang pada tiga kesempatan di antaranya, sedangkan dua sisanya berakhir dengan kekalahan. Satu-satunya pertandingan di Premier League di mana mereka unggul lebih dulu adalah kala menghantam Wigan 4-0.

Barisan bek The Red Devils pun mulai digunjingkan. Cederanya Nemanja Vidic, disebut mantan bomber Newcastle United, Alan Shearer, akan menjadi penghalang dari ambisi mereka untuk menjadi juara. Di sisi lain, Rio Ferdinand dinilai sudah lambat dan Jonny Evans dinilai gagal menutupinya lantaran punya tipe permainan yang mirip dengan Ferdinand.

Pada laga melawan Tottenham Hotspur, Ferdinand terlihat kalah cepat ketika Gareth Bale berlari menusuk dari tengah dan membobol gawang Anders Lindegaard. Tapi, yang menarik, bagi Gary Neville, kesalahan bukan terletak pada bek tengah saja.

Mantan kapten MU itu menyebut, dua full-back bekas klubnya, Rafael da Silva dan Patrice Evra kerap terlambat turun untuk membantu pertahanan. Hal itu membuat dua bek tengah MU menjadi mudah terekspos oleh musuh.

"Kalian para full-back bisa maju ke depan, tapi kalian harus bisa secepatnya kembali bertahan. Kalian harus seperti itu. Kalian harus memahami kecepatan yang dimiliki lawan. (Aaron) Lennon dan Bale akan dengan mudah melewati para pemain lain, kapan pun pada saat mereka berada dalam kondisi terbaik. Kalian harus berada dekat-dekat. Rapatkanlah jarak antara full-back dan bek tengah," ujarnya seperti dilansir Guardian.

Di sisi lain, ada yang menyebut bahwa permasalahan pertahanan MU juga terletak pada positioning para gelandang. Tak ada holding midfielder yang bisa melapis pertahanan. Ketika Jan Vertonghen menusuk dari tengah pada gol pertama Tottenham, Michael Carrick berada dalam jarak yang sangat jauh dari Rafael. Imbasnya, ia pun telat menutup pergerakan bek asal Belgia itu. Sementara, pada gol ketiga yang dicetak Clint Dempsey, tak ada pemain yang berdiri cukup dekat untuk mengejar pergerakan pemain asal Amerika Serikat itu.

Untuk menambah daftar yang layak dibenahi, Neville juga mengatakan Evans dan Ferdinand kerap bertahan terlalu ke dalam. Hal itu membuat para pemain Tottenham dengan mudah bergerak membawa bola di area depan kotak penalti MU.

Menarik untuk dinantikan bagaimana Sir Alex membenahi masalah itu. Apalagi lawan yang dihadapi adalah Newcastle United --yang terbilang tricky. Musim lalu, MU tak satu kali pun menang dalam dua perjumpaan dengan The Magpies di Premier League. Dengan masih tajamnya Demba Ba --yang sudah mencetak enam gol sejauh ini-- ujian untuk pertahanan MU makin bertambah.

Arsenal dan Set-Piece

Arsene Wenger mengatakan, Arsenal kebobolan gol-gol mudah kala melawan Chelsea akhir pekan lalu. Saat bertanding di Emirates Stadium, Sabtu (29/9/2012), Arsenal kebobolan lebih dulu di menit ke-20. Saat itu, Laurent Koscielny gagal mengawal Fernando Torres dengan baik sehingga Torres bisa mencocor tendangan bebas Juan Mata.

Kedudukan kemudian imbang 1-1 setelah Gervinho mencetak gol. Namun, di babak kedua, Chelsea kembali menuai gol dari bola mati. Tendangan bebas Mata sebenarnya tidak melaju terlalu kencang. Tapi, bek-bek Arsenal tak bisa mengantisipasinya dan si kulit bundar menghujam pojok gawang Vito Mannone.

Pertahanan Arsenal memang tidak seburuk MU --jika melihat perbandingan jumlah kemasukan kedua tim. MU sudah kebobolan sembilan gol, sementara Arsenal baru empat. Kehadiran Steve Bould, yang dulunya adalah mantan bek The Gunners, sebagai asisten manajer dipuji. Tapi, Wenger tetap tidak bisa menutupi kekecewaan lantaran kebobolan dua gol lewat set-piece.

Itu adalah kali ketiga dalam dua pertandingan terakhir di Premier League, Arsenal kebobolan lewat situasi bola mati. Sebelumnya, gawang Arsenal kebobolan lewat sundulan Joleon Lescott, yang diawali sebuah sepak pojok, dalam laga melawan Manchester City.

Neville menyebut, Arsenal terkadang bertahan terlalu ke dalam kala menyambut tendangan bebas lawan. Hal inilah yang dia garisbawahi kala tim asal London Utara itu menghadapi Chelsea.

Neville mengatakan bahwa para bek Arsenal bertahan lima atau enam yard terlalu ke dalam di kotak penalti. Sementara itu, tak ada pemain yang memberikan komando untuk mengatur formasi bertahan, seperti yang kemudian diperagakan John Terry di Chelsea. Tak ada yang memberi batasan, sejauh garis apa para bek boleh berdiri.

Akhir pekan ini, Arsenal akan bertanding menghadapi West Ham United di Upton Park. Terakhir kali bermain di kandang The Hammers, pada Januari 2011, Arsenal menang tiga gol tanpa balas. Sumber: detiksport .

Sekian : Liga Inggris Pekan Ini - Menyoal Pertahanan MU dan Arsenal
BeritaSepakBolaDunia88.blogspot.com | Label : Liga Inggris
Twitter : Follow @beritabola88 | Facebook : Like Facebook.com/Beritabola88