Headlines News :
Home » » Bagaimana Perez Mengucap 'Perpisahan' pada Pelatih-Pelatih Madrid?

Bagaimana Perez Mengucap 'Perpisahan' pada Pelatih-Pelatih Madrid?

Written By Ardiyansyah on 22 Mei 2013 | 15.34.00

Bagaimana Perez Mengucap 'Perpisahan' pada Pelatih-Pelatih Madrid?

Bagaimana Perez Mengucap 'Perpisahan' pada Pelatih-Pelatih Madrid?

Jakarta - Florentino Perez dua kali menduduki jabatan presiden Real Madrid. Dalam kurun tersebut dia telah memberhentikan delapan pelatih, yang beberapa di antaranya sebenarnya memberi sukses buat Los Merengues.

Jose Mourinho adalah pelatih yang terakhir bekerja untuk Perez. Setelah tiga musim bekerja di Santiago Bernabeu dan memberi tiga titel juara, Mourinho dan El Real mencapai kesepakatan bersama untuk menyudahi kerjasama antara mereka.

"Mourinho adalah salah satu pelatih dengan masa bakti terlama di Real Madrid. Bisa mengisi posisi itu untuk tiga tahun tidaklah mudah untuk siapapun. Kini kami memulai era baru. Real Madrid adalah klub terbaik di abad ke-21, dengan kata lain, yang terbaik dalam sejarah. Musim ini kami gagal memenuhi ekspektasi tersebut. Saat ini Anda butuh 100 poin untuk menjuarai liga," begitu sekelumit pernyataan Perez terkait putusnya deal dengan Mourinho.

Mourinho adalah orang ke delapan yang dapat 'pidato perpisahan' dari Perez. Dua kali menduduki jabatan presiden klub (1999-2006 dan 2009-sekarang), Perez kerap bergonta-ganti pelatih. Berikut beberapa pelatih yang dikontrak Madrid saat berada di bawah kepemimpinannya dan kemudian mendapat 'ucapan perpisahan'.

Vicente Del Bosque (1999-2003):

"Del Bosque telah sampai pada akhir periode. Ada tanda-tanda kelelahan dan saya tidak berpikir kalau dia adalah pelatih yang cocok untuk masa depan Madrid. Kami meraih hasil yang bagus, tapi mungkin gayanya terlalu tradisional. Kami mencari sesuatu yang lebih teknikal, sesuatu yang lebih maju".

Empat musim di Madrid, Del Bosque mempersembahkan dua trofi La Liga, dua piala Liga Champions, serta masing-masing satu Piala Super Eropa Supercopa Spanyol serta Piala Interkontinental. Kontraknya tidak diperpanjang, dengan pengumuman dibuat hanya sehari setelah Madrid memastikan jadi juara La Liga.

Jose Antonio Camacho (2004)

"Saya tidak berpikir kalau Camacho adalah seorang penakut. Saya hanya mengira kalau dia berpikir untuk membuat tim lebih baik, tapi, sayangnya dia tak melihat ada kemajuan. Dia sudah menjalani jalannya dan saat kondisinya tidak sejalan dengan yang diinginkan orang menjadi frustrasi. Sebagai individu, dia adalah pekerja keras dan punya hasrat."

Camacho memutuskan mundur pada September 2004, setelah Madrid kalah 0-3 dari Bayer Leverkusen di Liga Champions dan tunduk 0-1 di tangan Espanyol, empat hari kemudian.

Mariano Garcia Remon (2004)

"Ada yang menghalangi, yang mungkin muncul dari tekanan yang datang dan kami harus bisa melaluinya. Sepakbola yang spektakuler akan datang kembali ke sini."

Mariano Garcia Remon adalah caretaker yang mengisi kekosongan posisi pelatih Madrid menyusul mundurnya Camacho. Garcia juga tak bertahan lama di posisinya karena pada Desember 2004 dia dipecat dan digantikan pelatih asal Brasil, Vanderlei Luxemburgo.

Vanderlei Luxemburgo (2004-2005):

"Manajer kami telah melakukan pekerjaannya dengan hebat. Kami sungguh menghargai pekerjaan itu tapi fans ingin hasil. Posisi kedua tak cukup bagus untuk Real Madrid dan satu-satunya opsi adalah memenangi gelar juara."

Luxemburgo meraih tujuh kemenangan beruntun di awal periode kepemimpinannya di Real Madrid, namun tetap tak mampu mengantar El Real jadi juara karena kalah empat poin dari Barcelona di akhir musim. Luxemburgo kemudian dipecat pada Desember 2005 menyusul serangkaian hasil buruk yang didapat.

Manuel Pellegrini (2009/2010)

"Waktunya sudah tiba buat kami untuk membaya proyek ini melangkah ke depan. Madrid menginginkan stabilitas, tapi stabilitas datang dengan keberhasilan memenangi gelar dan menjadi pemimpin dunia, bukan dengan mempertahankan manajer yang sama."

Selain nama-nama di atas, beberapa pelatih lain yang sempat juga dipekerjakan Perez dan kemudian diberhentikan adalah Carlos Queiroz (2003-2004), Vanderlei Luxemburgo (2004-2005) dan Juan Ramon Lopez Caro (2005-2006).
(dtc/din) Sumber: detiksport

Sekian:  Bagaimana Perez Mengucap 'Perpisahan' pada Pelatih-Pelatih Madrid?
Salam Hangat Beritasepakboladunia88.blogspot.com By Ardi
Share this post :

Posting Komentar

BLOG INI DOFOLLOW , Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai judul artikel . Bola,Berita Bola,Prediksi Bola,Cek Skor,Hasil Pertandingan Terkini,Berita Bola Dunia, Berita Sepak Bola Dunia

Kami sangat berterima kasih jika Anda ikut menyebarkan atau merekomendasikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat Anda melalui facebook.com, twitter.com, email atau sarana jejaring sosial lainnya.

Salam Blogger Indonesia dan Sukses Selalu ! :)

 
Support : Ardiyansyah Blog | Artikel Menarik Unik | Seribu Data| Sewa Gedung Pernikahan |
Copyright © 2011. Berita, Prediksi, Video Bola - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger